Mega Menu

  • Home
  • REDAKSI
  • TNI
  • POLRI
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • EKONOMI
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • MAJALENGKA
  • CIMAHI
SUARA PAKTA
Telusuri
Beranda Bali budaya Cimahi Health & Fitness Pada Hari Raya Nyepi Ada 4 Larangan Yang Harus di Lakukan Umat Hindu
Bali budaya Cimahi Health & Fitness

Pada Hari Raya Nyepi Ada 4 Larangan Yang Harus di Lakukan Umat Hindu

Selamat merayakan Hari Raya Nyepi 1446 tahun saka 2024 Masehi, bagi umat Hindu dimanapun Berada, khususnya di Kota Cimahi, hal itu di sampaikan oleh K
Penulis : Rustandi
Penulis : Rustandi
11 Mar, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Kota Cimahi// Suarapakta.com || Selamat merayakan Hari Raya Nyepi 1446 tahun saka 2024 Masehi, bagi umat Hindu dimanapun Berada, khususnya di Kota Cimahi, hal itu di sampaikan oleh Ketua PH PHDI Provinsi Jawa Barat, Brigjen (Purn) I Made Riawan, S.Psi,.M.I.P., Minggu (10/03/2024).

"Brigjen (Purn) I Made Riawan menjelaskan, bahwa kata Nyepi itu berasal dari kata sepi, sipeng, yang berarti hening, sunyi, sepi dan senyap," ucapnya dengan tegas.

Sehingga agar perayaan Nyepi itu dilaksanakan secara hening dan sepi agar kita belajar introspeksi diri dengan merenung, meditasi, dan evaluasi diri dan bertanya tentang diri kita, dan kesalahan yang telah kita perbuat, serta hal apa yang harus kita perbaiki, ungkap I Made Riawan.

"Adapun tradisi yang dilakukan pada hari raya nyepi menurut I Made Riawan, di mulai dari kegiatan Melasti, Tawur/Pecaruan atau pengrupukan, pelaksanaan Catur brata Nyepi, dan diakhiri dengan Ngembak ujarnya.

Melasti ini berasal dari kata mala yang berarti kotor dan asti yang berarti membuang atau memusnahkan, papar Made.

"Melasti bertujuan untuk membersihkan segala kotoran badan dan pikiran di Bhuwana Alit dan Bhuwana Agung. Jadi, upacara melasti bertujuan untuk memotivasi umat secara ritual dan spiritual untuk melenyapkan penyakit-penyakit sosial, seperti kesenjangan antar kelompok, permusuhan antar golongan, wabah penyakit yang menimpa masyarakat secara massal, dan lain-lain," jelas Made.

Kemudian upacara yang selanjutnya adalah Tawur, Tawur berasal dari kata nawur atau membayar utang, Lalu kepada siapa kita membayar utang itu, Kepada para bhuta kala yang mana utang kepada bhuta kala dalam tri rna termasuk dalam utang kepada Dewa Rna. 

"Utang kepada bhuta inilah perlu lakukan bertujuan agar energi-energi negatif dari para bhuta kala tidak mengganggu umat manusia di dunia ini, dan fungsinya tawur ini agar para bhuta kala disucikan agar bisa menyatu dengan sang hyang tunggal.

Filosofi tawur adalah mengembalikan, yang dibayar dari sari-sari yang telah dihisap atau digunakan manusia, kemudian untuk menyucikan dan menyeimbangkan alam semesta dengan menetralisir kekuatan-kekuatan alam," kata Made lugas. 

"Sementara pawai ogoh-ogoh bertujuan untuk melenyapkan sifat-sifat keraksasaan dan mengembalikan kekuatan positif dari alam," tambahnya, dilanjutkan dengan Nyepi satu malam,Umat Hindu merayakan Nyepi selama 24 jam dari matahari terbit sampai matahari terbit lagi di esok hari, terangnya.

Di hari itu seluruh umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, dengan empat larangan atau pantangan yang wajib dilakukan umat Hindu saat melaksanakan Nyepi.

"Larangan pantangan tersebut antara lain:

1- Amati Geni atau tidak menyalakan api, yang dimaksud disini bukan api yang kita lihat secara nyata, tetapi mengarah pada sifat atau ego manusia, kita harus selalu mengendalikan amarah, ego, nafsu dan mengendalikan api-api dalam diri kita, baik itu api yang bersifat positif dan api yang bersifat negatif, apabila kita mampu mengelola api dalam diri kita ini, maka kedamaian sedikit-demi sedikit akan tercapai.


2- Amati Lelanguan atau tidak bersenang-senang, maksudnya disini adalah tidak bersenang- senang seperti nonton tv main hp, dsb. Sebab dalam Brata penyepian dimaksudkan sebagai sarana untuk melakukan Tapa Brata, hendaknya pada waktu itu orang berpuasa dan Samadhi, mengendalikan seluruh indriya dan keinginannya," papar Made. 

3- Amati Lelungan atau tidak bepergian," lanjutnya.

Orang yang melaksanakan Brata penyepian tidak boleh bepergian, tidak bepergian artinya adalah mengendalikan pikiran, harus tetap konsentrasi agar pikiran manusia tetap terkendali, tidak liar dan bisa mengendalikan hal yang negatif. 

Karena sesungguhnya pikiran adalah kunci dari segala ucapan dan perbuatan, maka dengan mengendalikan pikiran dan berkonsentrasi pada hal yang baik, maka ucapan dan perbuatan baik akan senantiasa terwujud.

4- Amati karya atau tidak bekerja, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja yg bertentangan dengan ajaran agama karena salama kita melaksanakan brata penyepian kita hanya merenung dan bermeditasi tentang apa yang telah kita lakukan selama satu tahun," bebernya.

Setelah pelaksanaan catur brata penyepian, rangkaian terakhir dalam pelaksanaan Nyepi adalah Ngembak Geni, tandas Made.( Rus)

Via Bali
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Ads Single Post 4

Jasaview.id


 

Peringatan Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan 1446 Hijriah

Peringatan Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan 1446 Hijriah
Peringatan Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan 1446 Hijriah

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah

Hari Pers Nasional Tahun 2025

Hari Pers Nasional Tahun 2025

Penasehat Hukum Suarapakta

Penasehat Hukum Suarapakta

Dirgahayu Republik Indonesia ke 79

Dirgahayu Republik Indonesia ke 79

HUT Kota Cimahi ke 23 Tahun

HUT Kota Cimahi ke 23 Tahun

Hari Ulang Tahun Kota Cimahi ke 23

Hari Ulang Tahun Kota Cimahi ke 23

Pantau Produk Hukum Kota Cimahi Terbaru

Pantau Produk Hukum Kota Cimahi Terbaru

Hari Pres Nasional

Hari Pres Nasional

Hari Pres Nasional

Hari Pres Nasional

Featured Post

Gercep, Bhabinkamtibmas Polsek Cililin Tangani Kebakaran Bersama Warga

Penulis : Rustandi- Juni 15, 2025 0
Gercep, Bhabinkamtibmas Polsek Cililin Tangani Kebakaran Bersama Warga
Polres Cimahi Suara Pakta.Com- Toko kelontongan milik Andi Suhandi beralamat di Kampung Cililin Desa Cililin Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat kebakara…
Software Website Toko Online

Most Popular

Sebanyak 20 Orang Warga Yang Membuang Sampah Ke Sungai Cikendal di Panggil !!! Ini Sangsinya

Sebanyak 20 Orang Warga Yang Membuang Sampah Ke Sungai Cikendal di Panggil !!! Ini Sangsinya

September 07, 2023
Siap-siap! Buang Sampah Liar di Kota Cimahi Bakal Didenda Rp 50 Juta

Siap-siap! Buang Sampah Liar di Kota Cimahi Bakal Didenda Rp 50 Juta

September 07, 2023
Ratusan Warga Terciduk Buang Sampah Sembarangan di Kota Cimahi

Ratusan Warga Terciduk Buang Sampah Sembarangan di Kota Cimahi

September 06, 2023

KABAR NASIONAL

KABAR NASIONAL
PJ Wali Kota Cimahi Meninjau Pelaksanaan Pemilu Di Beberapa Tempat

Tabloid CERDAS

Tabloid CERDAS

Kelompok Kerja Jurnalis Nasional

Kelompok Kerja Jurnalis Nasional

LIPUTAN SUARA PAKTA

Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bandung Pelajari Kearifan Lokal Di Kampung Adat Cirendeu

Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bandung Pelajari Kearifan Lokal Di Kampung Adat Cirendeu

Mei 27, 2025
Cegah Kenakalan Remaja Lewat Police Goes to School Kecamatan Cipatat

Cegah Kenakalan Remaja Lewat Police Goes to School Kecamatan Cipatat

Juni 10, 2025
SUARA PAKTA

About Us

MEDIA online Suara Pakta.Com merupakan media massa berbasis elektronik yang berpusat di Kota Cimahi Jawa Barat.Media Online Suara Pakta.Com memiliki beragam konten dari berita Umum, Politik, TNI - Polri, Sosial Budaya, Hukum dan Kriminal, Ekonomi Bisnis, Pemerintahan, Pendidikan, Hiburan, Olahraga dll. Konsep portal berita online Suara Pakta.Com semakin menjadi pilihan masyarakat karena sifatnya yang up-to-date dalam pemberitaannya..

Contact us: ,.Email :suarapakta@gmail.com

Follow Us

© Newspaper Theme by https://www.suarapakta.com/
  • HOME