Cimahi Hadapi Tantangan Penanganan Anak Jalanan: Butuh Pendekatan Terpadu dan Lintas Dinas
Kota Cimahi, Suara Pakta.Com- Pemerintah Kota Cimahi mengakui masih menghadapi tantangan serius dalam penanganan anak jalanan yang kerap kembali ke jalan meskipun telah mendapatkan pembinaan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi, Fitriani Manan saat di temui media.
“Kalau memang ditemukan anak-anak jalanan di jalan, itu sebenarnya menjadi fungsi utama dari Dinas Sosial dan Satpol PP. Kami di DP3AP2KB lebih berperan pada aspek pembinaan,” ujar Fitriani.
Ia menjelaskan bahwa di bawah instansinya terdapat fasilitas Pusat Pembelajaran Keluarga atau PUSPAGA, yang bertujuan memberikan edukasi dan dukungan psikologis bagi keluarga. Namun demikian, menurutnya, ranah operasional terhadap anak jalanan lebih banyak berada pada lembaga lain.
“Sebetulnya, bukan bagian dari DP3AP2KB. Ini tanggung jawab utama Dinas Sosial dan Satpol PP,” katanya.
Fitriani mengungkapkan bahwa hingga kini, Pemkot Cimahi belum memiliki program rehabilitasi permanen bagi anak jalanan. Ia menyebutkan bahwa jika ada anak yang tertangkap oleh aparat, umumnya mereka langsung dirujuk ke lembaga rehabilitasi atau penanganan lain di luar kota.
Terkait isu yang sempat disampaikan Gubernur Jawa Barat mengenai maraknya anak jalanan, Fitriani menuturkan bahwa pihaknya kini mencoba lebih proaktif.
“Setelah adanya isu tersebut yang diucapkan oleh Gubernur, kami berusaha untuk mengambil peran lebih awal. Sebelum masuk ke dinas lain, kami minta agar terlebih dahulu ditangani oleh DP3AP2KB,” ujarnya.
Namun ia mengakui, proses pembinaan kerap tidak efektif karena anak-anak tersebut kembali ke jalan. “Anak-anak jalanan yang sudah kita bina beberapa kali, si anak itu balik lagi, balik lagi ke jalan atau ke Cimahi. Karena kebanyakan mereka bukan warga asli Cimahi, tapi dari luar daerah,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya pihak yang mengkoordinir anak-anak tersebut, Fitriani mengaku tidak mengetahui secara pasti. “Kalau sekarang saya tidak tahu, karena saya sudah tiga tahun tidak lagi di Dinas Sosial. Tapi dulu, saat saya masih di sana, memang ada pihak yang mengkoordinir,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antar lembaga dalam menangani persoalan anak jalanan, tidak hanya dari sisi sosial, tetapi juga aspek kesehatan dan ketertiban umum.
“Ini harus ditangani secara terpadu. Jangan hanya mengandalkan Dinas Sosial. Harus ada peran Satpol PP dan juga Dinas Kesehatan, karena bisa saja anak yang tertangkap itu membawa penyakit,” katanya. (Rustandi)
Posting Komentar