Dapur Rumah Warga di Lembang Ambruk Dihantam Longsor, Ini Respons Cepat Aparat
Polres Cimah, Suara Pakta.Com– Bencana alam kembali melanda wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kali ini, tanah longsor terjadi di Kampung Anggrek RT 07 RW 06, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, pada Jumat (24/5/2025) sekitar pukul 18.15 WIB. Insiden tersebut menyebabkan bagian dapur rumah milik seorang warga bernama Mamah (73) ambruk dan terbawa aliran sungai.
Peristiwa ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari, menyebabkan aliran air deras menggerus tebing di sekitar permukiman warga. Menurut laporan dari Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana, dapur sepanjang tujuh meter milik korban tidak mampu menahan tekanan air dan tanah yang bergerak, hingga akhirnya roboh ke sungai yang berada di belakang rumah dengan kedalaman sekitar lima meter.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian material cukup signifikan karena bangunan dapur dan alat-alat masak rusak berat,” ujar Hadi
Ibu Mamah, yang berstatus ibu rumah tangga, tinggal di rumah tersebut bersama keluarganya. Dua orang saksi mata, yakni Mila Lupita (21) dan Enzel (20), yang juga merupakan penghuni rumah, langsung melaporkan kejadian kepada pihak berwenang setempat.
Setelah kejadian, tim gabungan langsung bergerak cepat ke lokasi. Tindakan darurat dilakukan oleh aparat kepolisian, perangkat desa, serta tokoh masyarakat, di antaranya:
• Kepala Desa Cikole, Drs. H. Tajudin, M.Ag
•Bhabinkamtibmas Desa Cikole, Bripka Nuril Ahmad
•Babinsa Desa Cikole, Serda Jali Gojali
•Ketua RW 06, H. Isaq Jery
•Ketua RT 07, Bp. Budi
•Relawan setempat dan tokoh masyarakat
Langkah-langkah yang diambil antara lain adalah evakuasi penghuni rumah, pengecekan lokasi rawan longsor, penutupan jalur yang dianggap berisiko, serta pendataan kerusakan. Petugas juga mengimbau agar warga yang tinggal di sekitar tebing untuk mengungsi sementara waktu ke lokasi yang lebih aman.
Meski kondisi sudah mulai kondusif, aparat terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama di tengah cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Desa dan pihak kepolisian juga telah menyiapkan posko darurat bila terjadi longsor susulan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan unsur terkait untuk menyiapkan penanganan lebih lanjut, termasuk kemungkinan relokasi sementara bagi warga yang tinggal di titik-titik rawan,” pungkas Kompol Hadi.
Dengan cuaca yang belum sepenuhnya membaik, masyarakat diminta untuk tidak mengabaikan tanda-tanda pergerakan tanah dan segera melapor jika melihat retakan di tanah atau dinding bangunan. Pemerintah mengingatkan bahwa keselamatan jiwa lebih utama dibanding harta benda. (Rustandi)
Posting Komentar