Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bandung Pelajari Kearifan Lokal Di Kampung Adat Cirendeu
Kota Cimahi, Suara Pakta.Com- Sebanyak 104 mahasiswa Prodi Kebidanan Kampus Bogor, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung, melakukan kunjungan lapangan ke Kampung Adat Cirendeu, Kota Cimahi, Jumat pekan lalu. Didampingi sepuluh pendamping dosen, kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan mata kuliah Praktik Sosial Budaya Dasar.
Sri Mulyati, SKM., MKM., Koordinator mata kuliah tersebut, menjelaskan bahwa pemilihan Kampung Cirendeu sebagai lokasi bukan tanpa alasan. "Kami ingin mahasiswa mendapatkan gambaran langsung mengenai adat istiadat serta tradisi masyarakat Cirendeu, khususnya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Menurut Sri, kegiatan ini selaras dengan visi dan misi prodi, yakni memberdayakan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui pendekatan budaya.
Dalam kegiatan yang disebut sebagai Field Trip, -Bukan Study Tour. Jadi Field Trip,
ini, mahasiswa diajak untuk mengobservasi secara langsung unsur-unsur budaya masyarakat adat, mulai dari bahasa, kepercayaan, makanan, cara berpakaian, hingga bentuk arsitektur rumah. Tak hanya itu, mereka juga mempelajari adat istiadat yang berlaku bagi ibu hamil, ibu bersalin, masa nifas, pemberian ASI, dan upacara-upacara tradisional bagi bayi dan anak.
"Dengan memahami tradisi ini, mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi, menghargai, sekaligus menemukan solusi secara bijak terhadap mitos-mitos yang berkembang, tentunya dengan pendekatan yang berakar pada kearifan lokal,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa mahasiswa harus banyak belajar dari nilai-nilai tradisi yang terbukti memiliki manfaat dalam konteks kesehatan komunitas. Dalam jangka panjang, hasil pembelajaran ini dapat dikembangkan menjadi penelitian atau inovasi berbasis budaya.
Sri juga mengapresiasi harmonisasi antara kearifan lokal Kampung Cirendeu dengan program-program pemerintah dalam bidang kesehatan ibu dan anak. "Kami bangga melihat bagaimana masyarakat Cirendeu sudah bersinergi dengan kebijakan pemerintah, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi," ucapnya.
Ia menegaskan, kegiatan semacam ini bukan hal baru. Sebelumnya, mahasiswa juga pernah melakukan kunjungan serupa ke kampung adat di Cisolok, Kampung Naga di Tasikmalaya, dan masyarakat adat Baduy. (Rustandi)
Posting Komentar