Sebanyak 150 Wirausahawan Rutin Mengikuti Pembinaan Selama 5 Bulan
Kota Cimahi, Suara Pakta.Com - Wakil Wali Kota Cimahi Adithia Yudhistira menghadiri kick off pendampingan wirausaha baru yang di ikuti oleh 150 anggota wirausaha berlangsung di Techno Park pada Jumat (16/5/2025).
Saat di wawancara awak media Adithia Yudhistira menyampaikan pembinaan wirausaha baru yang diinisiasi Dinas Perdagangan Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi diharapkan tidak sekadar menjadi kegiatan seremonial belaka, tetapi harus ditindaklanjuti secara konkret.
"Kegiatan ini bukan hanya seremonial, tapi harus ada tindak lanjut karena ini merupakan milestone dari Cimahi Mantap," ujar Adithia.
Menurutnya, konsep Cimahi Mantap harus diwujudkan melalui produktivitas, khususnya dengan menghadirkan lebih banyak kegiatan di bidang ekonomi. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan mendorong lahirnya wirausaha baru.
"Cimahi Mantap itu harus produktif, harus banyak kegiatan di bidang ekonomi seperti banyaknya wirausaha yang baru. Karena dengan banyaknya wirausahawan yang baru di Kota Cimahi, agar tingkat pengangguran menurun," tegas Adithia.
Saat ini, Kota Cimahi memiliki sekitar 5.000 pelaku UMKM yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), dan jumlah itu diperkirakan terus bertambah seiring dengan proses legalisasi yang sedang berjalan.
Untuk mendukung hal tersebut, Adithia mengaku telah memberikan mandat kepada Disdagkoperin untuk menyusun database lengkap UMKM serta membentuk inkubator bisnis sebagai ruang akselerasi bagi para pelaku usaha baru.
"Saya juga sudah mendelegasikan kepada pihak Disdagkoperin untuk membuat database dan inkubator UMKM di Kota Cimahi," ungkapnya.
Menanggapi tantangan yang dihadapi pelaku UMKM, Adithia membagikan pengalamannya sebagai wirausahawan. Ia menekankan pentingnya ketahanan usaha dalam lima tahun pertama, yang menurutnya menjadi tolak ukur awal keberhasilan.
"Ada yang disebut fase survival. Bisa disebut berhasil kalau usaha bertahan selama lima tahun," tuturnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa iklim usaha saat ini sedang menghadapi fenomena 'poly tail' sebuah kondisi ketidakpastian ekonomi yang terjadi secara global dan memengaruhi semua sektor, dari makro hingga mikro.
"Kita sedang mengalami yang disebut dengan poly tail, perekonomian di seluruh sektor baik makro, menengah maupun mikro mengalami sebuah situasi yang tidak pasti," kata Adithia.
Ia menambahkan, salah satu penyebab utama kondisi tersebut adalah perang dagang antara negara-negara besar yang menimbulkan efek domino ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Poly tail adalah ketidakpastian akibat adanya perang dagang di negara-negara besar yang bisa berdampak kepada negara yang berkembang," jelasnya.
Sebagai solusi, Adithia menegaskan bahwa sektor mikro, kecil, dan menengah harus diperkuat agar mampu menjadi tameng terhadap tekanan ekonomi global.
"Untuk menjawab ketidakpastian dalam wirausaha, harus masuk ke sektor mikro, kecil, dan menengah. Jangan sampai tekanan-tekanan global ekonomi atau perang dagang dan sebagainya itu mikronya kena, pokoknya kena. Itu jangan sampai terjadi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disdagoperin Kota Cimahi, Hela Haerani mengungkapkan, yang mengikuti pembinaan UMKM sebagian besar belum memiliki NIB.
“Jadi pada intinya mereka ini berjualan namun belum memiliki legalitas secara resmi” ungkapnya.
Dalam pembinaan dan pendampingan ini, ia berpesan terhadap para wirausahawan jangan mengharapkan uang sakunya saja, mengingat pembinaan wirausaha dikhususkan pada para usahawan yang mempunyai keinginan untuk berkembang dalam usahanya.
“Jangan berharap uang saku, pembinaan ini diperuntukan bagi usahawan yang serius ingin berkembang.” pesannya.
Pembinaan Wirausaha baru diikuti oleh 150 wirausahawan dengan beragam jenis usaha yamg berbeda serta didampingi oleh enam orang pendamping. Pembinaan wirausaha baru dilaksanakan selama 5 bulan agar semua ilmu yang diberikan terserap dengan baik oleh peserta pembinaan.
“Harapan saya dengan adanya pembinaan bagi para wirausahawan ini bisa mengurangi pengangguran di Kota Cimahi dan bisa menambah ilmu dalam tata cara berusaha.” tutupnya. (Rustandi)
Posting Komentar