Wakili Kapolres Cimahi, Kapolsek Margaasih Hadiri Upacara Peringatan Hardiknas 2025
Polres Cimahi, Suara Pakta.Com- Mewakili Kapolres Cimahi AKBP Niko Nurallah Adi Putra Kapolsek Margaasih Kompol Bony Yuniar menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, di lapangan apel Pemkot Cimahi, Jum'at (02/05/2025).
Upacara di pimpin oleh Wali Kota Cimahi Letkol Purn Ngatiyana, tampak hadir pula Wakil Wali Kota Cimahi Adhitya Yudisthira, Dandim 0609/Cimahi, Kepala Kemenag Kota Cimahi, OPD lingkungan Cimahi, para ASN, guru dan siswa-siswi.
Dalam sambutannya Wali Kota Cimahi Letkol Purn Ngatiyana membacakan pidato Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen) menyampaikan, Peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekadar seremonial tahunan yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba,
"Ia menjelaskan, Hardiknas merupakan momentum untuk meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa," katanya.
Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab- sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan.
"Menurut Ngatiyana, pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara.Pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa.
Pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (Homo Educandum) manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material dan spiritual, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa.
"Oleh karena itu sangat tepat ketika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas. Sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur, melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan, terang Ngatiyana.
Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan.
"Ngatiyana menegaskan, para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid, Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur. Untuk itu, diperlukan kerja sama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa, ujarnya.
Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat.
"Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SATH),menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama,"tandasnya. (Rustandi)
Posting Komentar