Ritual Adat Tutup Taun Cireundeu: Merawat Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi
Polres Cimahi, Suara Pakta.Com- Bhabinkamtibas Kelurahan Leuwigajah Polsek Cimahi Selatan Aiptu Ricky vernando melakukan pengamanan dalam Ritual adat tahunan kembali digelar di Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Upacara Penutupan Tutup Taun 1958 sekaligus penyambutan Ngeunaan Taun Anyar 1 Sura 1959 dalam kalender Saka Sunda, dilangsungkan pada Sabtu, 12 Juli 2025, dari pukul 10.00 hingga 12.55 WIB di Bale Sareshean, jantung spiritual komunitas adat Cireundeu.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat adat tetap teguh memelihara warisan leluhur di tengah derasnya arus modernisasi. Diperkirakan sekitar 150 orang hadir, dengan Dendi Supriatna bertindak sebagai Ketua Panitia pelaksana acara sakral tersebut.
Rangkaian acara dibuka secara simbolik melalui prosesi Bubuka Mepes Kendi, sebuah ritual penyucian yang menandai berakhirnya satu tahun dan dimulainya perjalanan spiritual tahun baru. Dilanjutkan dengan Upacara Pangbagea sebagai bentuk rasa syukur serta doa untuk keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru.
Dalam sambutannya, Sesepuh Cireundeu, Abah Widi, menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai adat di tengah perubahan zaman.
“Tradisi ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah napas kami sebagai masyarakat adat. Kalau ini hilang, maka hilang juga jati diri kami,” ujarnya tegas di hadapan peserta upacara.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, dalam pidatonya menyampaikan apresiasi atas konsistensi masyarakat adat Cireundeu dalam menjaga budaya lokal.
“Kampung Adat Cireundeu adalah aset budaya yang harus kita rawat bersama. Ini bukan hanya milik Cimahi, tapi juga bagian dari kekayaan budaya Jawa Barat,” ucapnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Dr. Lendra Sofyan, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian budaya lokal.
“Kami mendorong agar pelestarian budaya tidak hanya menjadi agenda komunitas adat, tapi juga bagian dari strategi kebudayaan daerah,” ujar Lendra.
Kegiatan ini juga diramaikan dengan pertunjukan Tarian Persembahan/Ngayun dan penampilan peserta Pasanggiri yang memukau para tamu undangan dan warga yang hadir. Sejumlah tokoh turut hadir dalam acara ini, di antaranya:
• Drs. Ahmad Nuryana (Kepala Disbudparpora Kota Cimahi)
• Muhammad Thothoh Gozali Masduki (Lurah Leuwigajah)
• Abah Asep (Ketua Adat Cireundeu)
• Abah Rama Anom (Sesepuh dari Kuningan)
• AIPTU Ricky Vernando (Bhabinkamtibmas Leuwigajah)
• Cep Sutiana (Ketua RW 10 Cibeber)
• Yogi (Ketua RT 02 Leuwigajah)
Kegiatan berlangsung dengan aman dan kondusif hingga ditutup pukul 12.55 WIB.
Laporan: Kapolsek Cimahi Selatan, AKP Yudhi Hariyanto (Rustandi)
Posting Komentar