Cegah Stunting dari Awal: Pemerintah Cimahi Lakukan Upaya Pencegahan Sejak Pra-Nikah
CIMAHI, Suara Pakta.Com- Kasus stunting masih menjadi pekerjaan rumah serius bagi Pemerintah Kota Cimahi. Kepala DP3AP2KB Cimahi, Fitriani Manan, menegaskan bahwa penurunan berat badan anak yang berlangsung lama dapat berujung pada stunting dan berdampak pada tumbuh kembang, termasuk tinggi badan.
Menurut Fitriani, lingkungan keluarga sangat berperan dalam pencegahan stunting. Kondisi rumah yang tidak sehat, minim ventilasi, hingga kebiasaan merokok anggota keluarga, terutama ayah, berpotensi memperburuk kesehatan anak. Situasi tersebut membuat anak rentan terkena penyakit kronis seperti TBC, yang kemudian menghambat kenaikan berat badan, ungkapnya saat di temui media, Jum'at (26/09/2026)
Pencegahan stunting tidak boleh hanya difokuskan setelah anak lahir, melainkan dimulai sejak tahap pra-nikah. Fitriani menekankan bahwa intervensi harus dilakukan dari calon pengantin. Keluarga berisiko stunting itu sudah bisa dipetakan sejak catin. Dalam upaya pencegahan, DP3AP2KB Cimahi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin,
"Catin dengan hemoglobin di bawah 12 persen atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm dikategorikan berisiko tinggi sehingga memerlukan pendampingan khusus. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi potensi risiko stunting dan memberikan penanganan yang tepat, ujar Fitriani.
Remaja, khususnya remaja putri, perlu mendapat perhatian ekstra dalam pencegahan stunting. Data menunjukkan hampir sepertiga remaja putri di Cimahi mengalami anemia, yang dapat meningkatkan risiko melahirkan anak stunting ketika mereka dewasa. Oleh karena itu, DP3AP2KB Cimahi berupaya mendorong pencegahan stunting sejak remaja.
"Di sekolah, remaja putri rutin diberi tablet tambah darah untuk mencegah anemia. Lingkungan juga harus mendukung pencegahan stunting dengan mempromosikan pola hidup sehat dan gizi seimbang, kata Fitriani.
Pencegahan stunting memerlukan kerja sama dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Dengan upaya bersama, diharapkan kasus stunting di Cimahi dapat ditekan dan kualitas hidup anak-anak dapat ditingkatkan.
"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat. Dengan intervensi yang tepat dan kerja sama yang baik, diharapkan target penurunan stunting dapat tercapai dan kualitas hidup anak-anak Indonesia dapat ditingkatkan," pungkas Fitriani. (**)
Posting Komentar