Armed Rayakan HUT ke-80, Tegaskan Peran Strategis dalam Pertahanan Nasional
CIMAHI, Suara pakta.com -Peringatan Hari Jadi Armed ke-80 bukan sekadar seremonial memperingati usia satuan, melainkan menjadi momentum untuk menelusuri kembali perjalanan panjang Artileri Medan sebagai korps yang senantiasa berada di garda depan menjaga kehormatan serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perayaan tersebut tidak hanya menandai bertambahnya usia organisasi, tetapi juga menjadi ajang untuk meneguhkan kembali semangat, disiplin, serta nilai kehormatan yang diwariskan para prajurit Armed dari generasi ke generasi.
Komandan Pussenarmed, Mayjen TNI Budi Eko Mulyono, S.Sos., M.M., CHRM., menegaskan bahwa seluruh prajurit yang berdiri hari ini berada di atas fondasi kuat yang dibangun para pendahulu Armed. Para pionir tersebut telah mempersembahkan tenaga, pengabdian, bahkan nyawa demi menjalankan amanah tugas negara.
“Oleh sebab itu, penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada para perintis dan para sesepuh Armed atas perjuangan mereka membangun korps ini hingga berada pada posisi yang kita saksikan sekarang." tegas Mayjen TNI Budi Eko.
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai klasik ketentaraan, seperti disiplin, kehormatan, dan karakter prajurit Armed dalam pertempuran konvensional, tetap menjadi landasan utama. Namun, pada era modern, nilai-nilai tersebut harus dipadukan dengan teknologi terkini. Saat ini sistem persenjataan Armed telah mengadopsi konsep sensor to shooter, yang menuntut proses yang serba cepat dan presisi tinggi.
“Komitmen kami adalah mewujudkan Armed yang tidak hanya tangguh secara moral, tetapi juga unggul dalam penguasaan teknologi," jelas Mayjen Budi Eko.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat menjadi tantangan sekaligus kewajiban bagi seluruh prajurit Armed untuk beradaptasi. Dalam beberapa tahun terakhir, modernisasi alutsista generasi terbaru seperti Astros dan ITBM Khan menandai lompatan besar kemampuan tempur Armed.
Kini, peran Armed bukan lagi sekadar unsur pendukung tembakan, melainkan salah satu elemen utama yang menentukan jalannya operasi.
Mayjen Budi turut memaparkan konsep transformasi yang sedang dilakukan, antara lain:
•Penyusunan ulang doktrin tembakan berlapis melalui penggunaan meriam 76 mm, 105 mm, hingga 155 mm untuk kebutuhan taktis dan operasional.
•Integrasi sistem *sensor to shooter* guna meningkatkan kecepatan dan akurasi tembakan.
•Pemanfaatan drone pengintai sebagai sarana koreksi tembakan serta pengawasan wilayah operasi.
•Penguatan kemampuan tembakan ke sasaran darat maupun laut untuk menghadapi beragam potensi ancaman.
Ia juga mengungkapkan rencana pengembangan kemampuan serangan jarak jauh, termasuk kesiapan menghadapi penggunaan rudal jarak menengah hingga lebih dari 300–1000 km.
"Dengan kemampuan tersebut, jangkauan operasi dapat mencapai dari Cimahi hingga Aceh atau Papua,”ujar Mayjen TNI Budi Eko.
Dalam pemaparan mengenai gelar kekuatan, Armed akan memperkokoh postur pertahanan nasional melalui pembentukan satuan rudal baru yang akan ditempatkan di 14 lokasi strategis, mulai dari Banda Aceh, Riau, Lampung, Jakarta, hingga Papua.
Sementara itu, proses penyiapan sumber daya manusia, khususnya perwira berpangkat mayor, tengah berjalan untuk mengisi jabatan penting di satuan-satuan yang akan dibentuk.
" Untuk itu, kami tegaskan kembali bahwa seluruh pengembangan ini tak ditujukan untuk melakukan agresi ke negara lain, melainkan sebagai bentuk kesiapsiagaan pertahanan negara." Pungkas Mayjen TNI Budi Eko. (**)






Posting Komentar