Rugikan Negara Hingga Ratusan Juta, Satpol PP Kota Cimahi Komitmen Perangi Rokok Ilegal
CIMAHI - SUARAPAKTA COM || Satpol PP dan Bea Cukai menebus sebanyak 167.760 batang rokok ilegal sepanjang tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Potensi kerugian negara akibat rokok tanpa pita cukai diperkirakan mencapai Rp 184.703.760 .
Sepanjang tahun 2022, Satpol PP bersama Bea Cukai berhasil menyita sebanyak 129.720 batang rokok ilegal dari para pedagang. Sedangkan hingga Juni 2023 petugas gabungan sudah menebus sebanyak 38.040 batang.
“Jadi totalnya dari tahun lalu itu rokok ilegal yang kita sita dari pedagang di Kota Cimahi ada 167.760 batang. Total kerugian negaranya itu ungkap sekitar Rp 184 juta,” Kepala Bidang Penegakan Perda Kota Cimahi Ranto Sitanggang pada Selasa (20/6/2023).
Ranto mengatakan, ratusan ribu batang rokok ilegal itu dijual secara bebas di warung-warung milik warga di Kota Cimahi. Peminatnya pun cukup banyak karena harga jualnya yang berbeda jauh dari harga rokok yang disertai pita cukai.
"Iya jelas itu sangat merugikan negara. Harganya memang jauh lebih murah, bedanya ada yang hampir 50 persen. Mereka ada yang tau, ada juga yang tidak tau kalau rokok berbagai merk yang kita sita itu ilegal," ungkap Ranto.
Sementara menurut pedagang yang menjual rokok ilegal, mereka mendapatkan barang-barang tersebut dari penjualan atau pembelian secara online. Ranto mencontohkan seperti yang dilakukan pemilik sebuah warung di wilayah Padasuka, Kota Cimahi beberapa waktu lalu.
Dimana sunyi senyap 1.600 bungkus rokok ilegal berbagai merk di warung tersebut. Roko-rokok itu didapat pemiliknya secara online. "Pemiliknya belinya online. Bahkan untuk keterangan lanjutan pemiliknya itu sempat dibawa untuk dimintai keterangan. Karena jumlahnya cukup banyak," sebut Ranto.
Dia menegaskan, peredaran rokok ilegal dilarang berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai. Untuk itu, tegas dia, permohonan bersama Bea Cukai akan terus melakukan pengawasan dan penyitaan terhadap peredaran rokok tanpa rokok itu.
"Intinya kami akan terus melakukan penindakan. Tapi sekarang itu cenderung berkurang kemungkinannya karena pedagang sudah mulai tau itu dilarang. Tapi kami akan terus melakukan tindakan tegas karena rokok ilegal itu merugikan negara," sebut Ranto. ( **)
Posting Komentar