Kapolres Cimahi: Istri Anggota Polri Harus Jadi Penyejuk, Bukan Pemicu Masalah
Polres Cimahi, Suara Pakta.Com- Kapolres Cimahi AKBP Niko N Adi Putra mengingatkan para istri anggota Polri untuk menjadi sosok penyejuk dan pemecah masalah di rumah tangga, agar suami yang menjalankan tugas dapat bekerja dengan tenang dan semangat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan tatap muka bersama Bhayangkari Polsek Lembang, Cisarua, dan Padalarang yang digelar di halaman Mapolsek Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (5/6/2025).
"Sebagai istri anggota Polri, jadilah tempat terakhir persinggahan seorang suami, bukan sebaliknya. Rumah harus menjadi tempat paling nyaman untuk kembali," ujar AKBP Niko dalam sambutannya.
Menurutnya, peran istri sangat penting dalam menjaga ketahanan emosional dan mental suami yang berprofesi sebagai penegak hukum. Ia menyebut, tekanan pekerjaan yang dihadapi anggota Polri setiap hari sangat besar, dan rumah adalah tempat paling krusial untuk meredakan stres tersebut.
"Saya yakin, kalau istri bisa menjadi penyejuk, suami akan lebih semangat bekerja. Bahkan sejak pagi, ketika mengantar anak sekolah saja tingkat stres sudah meningkat, apalagi yang langsung menuju tugas," katanya.
AKBP Niko juga mengimbau agar para Bhayangkari berhati-hati dalam bertutur kata, khususnya di ruang publik maupun media sosial. Ia mencontohkan sejumlah kasus di mana perilaku istri anggota berdampak negatif terhadap karier suami mereka.
"Bhayangkari adalah representasi dari institusi Polri. Kalau terjadi kesalahan di pihak istri, bisa saja anggota yang terkena imbasnya. Bahkan pernah ada Kapolres yang istrinya membuat pernyataan soal arisan, akhirnya jadi polemik hanya karena ucapannya dinilai tidak pantas," kata Niko.
Ia juga menambahkan pentingnya menjaga gaya hidup dan tidak menunjukkan kemewahan yang bisa memicu persepsi negatif di masyarakat.
"Flexing itu berbahaya. Misalnya posting motor atau mobil baru, padahal sumbernya tidak jelas. Kalau istrinya kerja, silakan, tapi kalau tidak, akan muncul pertanyaan: ini uang dari mana?" ucap dia.
AKBP Niko mengingatkan, dalam era digital, biaya untuk memperbaiki citra jauh lebih mahal daripada mencegahnya sejak awal. Ia mendorong para Bhayangkari untuk bijak menggunakan media sosial, menyebarkan hal-hal baik, seperti kegiatan sosial, bukan gaya hidup yang berlebihan.
"Kalau ada yang posting kegiatan Jumat Berkah atau aksi sosial lainnya, silakan. Itu bentuk mengajak dalam kebaikan. Tapi kalau posting liburan mewah, pamer barang mahal, itu bisa jadi bumerang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, AKBP Niko juga menyoroti pentingnya peran Bhayangkari dalam mendidik anak-anak dan menjadi teladan di lingkungan keluarga. Ia menyinggung kasus anak pejabat yang menggunakan fasilitas mewah seperti pesawat pribadi, yang dinilai sebagai cerminan kegagalan dalam pola asuh.
"Itu bukan Bhayangkari memang, tapi tetap saja menjadi pelajaran bagi kita. Anak-anak adalah refleksi dari didikan orang tuanya. Peran ibu sangat vital di sini," tegasnya.
Di akhir sambutannya, Kapolres kembali menekankan bahwa menjadi istri anggota Polri bukan hanya status, melainkan tanggung jawab moral dan sosial. Ia berharap para Bhayangkari di wilayah hukum Polres Cimahi bisa menjadi contoh baik di tengah masyarakat. (Rustandi)
Posting Komentar