Melalui Reses Anggota Dewan Bisa Silaturahmi Dan Jaring Aspirasi Secara Langsung
Kab.Cilacap-Suara Pakta.Com-Reses selain sebagai ajang silaturahmi anggota DPRD juga menjadi sarana untuk menyerap aspirasi secara langsung dari warga masyarakat, selain dapat bertatap muka serta berinteraksi juga mendapatkan masukan atupun keluhan keinginan warga secara langsung.
Seperti halnya Elis Siti Soelistyaningsih, S.H, S.Pd. M.Hum selaku anggota DPRD Cilacap Fraksi Partai Golkar komisi C melaksanakan kegiatan reses masa persidangan tiga tahun 2024 - 2025 masa keanggotaan tahun 2024-2029 tahun anggaran 2025 yang hari ini melaksanakan kegiatan reses diwilayah dusun Kubangreja desa Tambaksari kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Hasil dari silaturahmi melalui reses banyak sekali usulan maupun masukan dari masyarakat secara langsung kepada dewan yang tentunya usulan tersebut ditampung untuk diproses sesuai mekanismenya agar terealisasikan sesuai yang masyarakat inginkan.
Adapun usulan langsung dari warga masyarakat meliputi sarana jalan, penerangan umum, pelatihan usaha, pertanian, peternakan maupun perkebunan dan sarana pendidikan serta sarana olahraga dan juga tempat ibadah.
Elis Siti Soelistyaningsih merupakan anggota DPRD kabupaten Cilacap yang dipilih oleh masyarakat dari daerah pilihan empat yang meliputi wilayah kecamatan Cimanggu, Majenang, Wanareja dan kecamatan Dayeuhluhur pada pilihan legislatif tahun 2024.
Melalui kegiatan reses ini merupakan kebahagian bagi semua anggota dewan, dimana bisa mengunjungi dan melakukan interaksi secara langsung untuk mendengar keluhan ataupun keinginan warga serta menyampaikan informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat. Kamis, (26/06-2025)
Elis Siti Soelistyaningsih menjelaskan alhamdulillah melaksanakan kegiatan reses yang menjadi tanggung jawab kami untuk bisa silaturahmi langsung dengan masyarakat dan ini adalah reses keempat saya yang semakin hari semakin banyak kami bisa memberikan informasi-informasi terkait dengan tupoksi terkait dengan kebijakan-kebijakan dan kami juga banyak mendapatkan aspirasi, masukan, saran, usulan dari masyarakat yang menjadi satu Hasanah bagi inventarisasi di usulan-usulan ujarnya
"Dalam usulan melalui Pokir itu kan ada dua versi ada non Bansus dan Bansus rata-rata masyarakat itu yang Bansus melalui desa yaitu jalan tapi yang melalui non Bansus yaitu ada rehab masjid mushola, pendidikan baik itu pendidikan formal non formal maupun keagamaan juga kelompok-kelompok masyarakat baik untuk kelompok tani ikan atau ternak, perikanan, pertanian dan juga kelompok sosial lainnya dan selain itu juga kami mendapat masukan terkait dengan birokrasi yang lebih dipermudah pembuatan KTP, BPJS, dan dari pemerintah desa juga mengusulkan bahwa adanya satu sistem DTKS yang bisa lebih maksimal lagi, lebih bisa tepas sasaran verifikasi lagi masyarakat mana yang masih bisa masuk DTKS dan masyarakat mana yang sudah tidak perlu DTKS sehingga ada verifikasi lagi yang lebih maksimal dari dinas sosial," terangnya.
Lebih lanjut dikatakan kita konsen juga kepada yang namanya pemberdayaan perempuan yang salah satunya bagaimana kita meningkatkan sumber daya manusia mungkin yang belum lulus SMP SMA nanti kita bisa masuk ke paket c atau paket b, juga sumber daya manusia meningkatkan di bidang keterampilan seperti pengolahan kue, rias pengantin kemudian banyak hal yang bisa dilakukan melalui kelompok-kelompok pemberdayaan perempuan tandasnya.
"Harapan saya tentu saja dengan melalui proses ini terjalin sama komunikasi yang baik antara wakil rakyat dan konstituen, karena ini menjadi sarana harmonisasi atau komunikasi dan tidak ada jarak antara kami sehingga masyarakat mempunyai kebebasan untuk memberikan usulan dan kami sesuai dengan tupoksinya bisa memberikan fasilitas maksimal kepada masyarakat," pungkasnya. (Ben)
Posting Komentar