25 Tahun LPM Cibeureum: Saatnya Sinergi Bukan Seremoni
CIMAHI,Suara Pakta.Com – Peringatan Milad ke-25 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Cibeureum menjadi momen penting untuk merefleksikan peran strategis lembaga ini dalam pemberdayaan warga. Namun lebih dari sekadar seremoni, Milad kali ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas komunitas dalam mengatasi problem sosial di tingkat kelurahan.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Cibeureum, Try Kusmayadi, S.TR.AB, hadir langsung dalam peringatan yang berlangsung di aula kelurahan, Minggu, 21 Juli 2025. Ia datang bersama jajaran pengurus Karang Taruna, bergabung bersama berbagai unsur masyarakat lainnya seperti tokoh masyarakat, pengurus RT/RW, PKK, mahasiswa KKN IKIP Siliwangi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga anak-anak yatim piatu dan pembina wilayah (Binwil) Kelurahan Cibeureum.
Dalam sambutannya, Try menyampaikan apresiasi terhadap perjalanan panjang LPM yang sudah menginjak seperempat abad. Ia menekankan pentingnya peran LPM dalam menjaga konsistensi pemberdayaan masyarakat di tengah tantangan urbanisasi dan kompleksitas sosial di tingkat kelurahan.
"Kami dari Karang Taruna merasa bangga dan siap terus bersinergi dengan LPM dalam membangun Kelurahan Cibeureum yang lebih baik. Semoga LPM semakin solid dan terus menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan masyarakat," ujar Try.
Pernyataan ini bukan basa-basi. Sebab, sinergi antara LPM dan Karang Taruna di tingkat akar rumput kerap menjadi tumpuan untuk program-program sosial yang bersifat langsung menyentuh masyarakat, mulai dari pemberdayaan ekonomi lokal hingga gerakan kebersihan lingkungan.
Milad kali ini tidak sekadar diisi dengan seremoni. Rangkaian acaranya mencerminkan nilai-nilai sosial yang menjadi semangat dari lembaga pemberdayaan: pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur, pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu sebagai bentuk empati sosial, hingga gerakan pungut sampah yang menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan dan wujud konkret gotong royong.
Namun, di balik suasana hangat perayaan, pertanyaan kritis patut diajukan: bagaimana kelanjutan peran LPM ke depan agar tidak sekadar menjadi pelengkap struktur kelembagaan? Apakah kolaborasi antar-lembaga seperti yang digaungkan Try bisa benar-benar menjawab tantangan ketimpangan sosial dan keterbatasan pelayanan publik di tingkat kelurahan?
Harapan besar memang disematkan. Tapi harapan saja tak cukup. Perlu keberanian dari semua unsur masyarakat untuk merumuskan langkah konkret. Di usia ke-25 ini, LPM Kelurahan Cibeureum tak lagi cukup hanya kuat secara struktur, tapi harus tajam dalam visi dan aksi.
Karang Taruna pun menyatakan komitmennya untuk tidak hanya hadir dalam perayaan, tetapi ikut aktif dalam kerja-kerja pemberdayaan yang lebih berdampak.
"Mari bersama-sama menjadi bagian dari solusi dan perubahan positif bagi Kelurahan Cibeureum tercinta," tutup Try dalam pernyataannya.
Milad ke-25 LPM ini adalah momentum. Namun tanpa penguatan fungsi dan kerja kolaboratif yang nyata, usia hanya akan menjadi angka. Dan itu yang tak diinginkan warga Cibeureum. (Rustandi).
Posting Komentar