Pocari Sweat Run 2025 Sukses Digelar di Kota Bandung
Kota Bandung, Suara Pakta.Com- Pemerintah Kota Bandung dan penyelenggara Pocari Sweat Run Indonesia 2025 sepakat bahwa meskipun gelaran tahun ini berjalan sukses, masih terdapat sejumlah catatan penting yang harus diperbaiki untuk penyelenggaraan tahun depan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, terdapat dua aspek utama yang menjadi penting untuk menjadi perhatian dalam penyelenggaraan yakni pengaturan rute lari dan komunikasi publik.
Dari hasil pemantauan, ujar Farhan, salah satu masalah utama terjadi di beberapa titik kemacetan, terutama di Cicadas, Kiaracondong, Viaduct, dan sekitar Gedung Pakuan.
“Pukul 04.40 WIB sudah terjadi kemacetan di Jalan Supratman belok ke Cicadas. Ternyata karena ada satu mobil di tumpukan parkiran yang mau keluar, menyebabkan antrean panjang,” jelas Farhan.
Dari pantauan real-time melalui Bandung Command Center, Pemkot Bandung mengetahui bahwa kemacetan tersebar di empat titik utama yang perlu dievaluasi.
Hal ini menunjukkan, pertemuan antara rute pelari dengan lalu lintas kendaraan umum masih belum sepenuhnya terhindarkan.
Farhan menyampaikan, ke depan akan dilakukan penyesuaian rute, namun tetap mempertahankan keunikan kota.
“Kalau kita bongkar total dan cari jalur keluar dari pusat kota, mungkin pelarinya tidak akan melewati ikon-ikon Bandung. Itu harus kita jaga,” ujarnya.
Untuk itu, rute baru akan tetap dikembangkan berdasarkan hasil analisis kemacetan dan tingkat kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu.
“Coba kita lihat ya, barangkali ada rute yang bisa kita rekayasa. Semakin sedikit pertemuan antara pelari dengan kendaraan, itu lebih baik,” ucap Farhan.
Selain rute, komunikasi publik juga menjadi perhatian utama. Menurut Farhan, komunikasi kepada warga yang terdampak, pengguna jalan, hingga peserta lari harus ditingkatkan.
“Komunikasi publik ini penting. Semua orang harus merasa terlibat, bukan cuma yang lari,” ujarnya.
Ke depan, Pemkot akan mendorong penggunaan metode below the line.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan social media. Harus ada pendekatan berbasis analitik agar tahu kapan dan di mana masyarakat butuh informasi,” tegasnya.
Dengan memperkuat komunikasi dan pengelolaan rute, Farhan berharap event ini tidak hanya dirasakan oleh peserta, tetapi juga warga kota sebagai bagian dari kegiatan yang tertib dan menyenangkan.
“Saya tidak hanya memikirkan kenyamanan pelari, tapi juga pengemudi mobil yang harus berbagi jalan,” ujarnya. (**)
Posting Komentar